Rabu, 29 Oktober 2008

Selingkuh atawa Hugel

Selingkuh... alias Hugel (Hubungan Gelap) kalo di Manado nyebutnya, terlalu banyak definisi yang keluar soal ini, untuk definisi seutuhnya, gw pikir tinggal kesepakatan aja, definisi yang mana yang diambil.

gw mau merekonstruksi lagi pengalaman gw, tentang hal ini. yang jelas gw belum menikah, single, dan suka bereksperimen soal mendekati wanita (untuk kota gw tentunya)

jadi gw start dari niat dulu, bahwa gw mau bereksperimen untuk kesenangan saja, bukan untuk diseriusin, dan terbukti (setidak nya untuk gw) dengan niat seperti ini, gampang banget gw dapet pendamping yang bersedia melakukan apapun permintaan gw!! entahlah mereka juga mungkin hanya mau bersenang-senang? tapi yang pasti ketika gw berniat serius, susah banget ngedapetin pendamping euy..!!

nahh... jika mendekati yang masih single, tentu itu hal yang lumrah, masing-masing masih single, wajar,.. normal..! jadi gw melebarkan sayap... targetnya wanita bersuami (tentu dengan niat iseng dan uji coba, apa sama cara mendekati yang lajang dan yang udah dimiliki orang dengan status sah di mata agama dan hukum), begitu menetapkan niat, begitu juga potensi objek penelitian muncul.. datang kerumah, menanyakan sesuatu masalah pekerjaan. dan tante target gw, nggak gw kenal, nggak pernah ketemu sebelumnya, perpapasan pun tidak pernah! apakah tuhan berpihak ke gw untuk kasus ini? hahahaha.....

Day 1.

oke.., obrolan awal sudah dilakukan, masalah yang dia tanyakan ke gw udah gw jawab, dan sekarang ke sesi berikutnya, jangan sampe target tidak meninggalkan jejak, dalam hal ini tentu nomor HP,.. dengan sedikit pengantar udah gw dapet no.hp nya dan no.hp gw udah menempati satu space memory di dalam HP atau simCard nya.

Day 2.

untuk mengenal lebih dalam si target, harus di dekati dengan obrolan ringan.. maka meluncur lah SMS, sekedar say hi... dan direspon dengan baik.., dan mulailah jari jemari berkoordinasi dengan otak untuk merangkai kata lewat keypad dan kemudian dikirim melalui operator selular terkenal ditanah air..., semakin banyak sms yang mengalir, semakin dalem juga pembahasan di sms, dari bermanja-manja.. sampai ke masalah keinitiman, (baru juga 1 jam saling sms-an, udah bisa intim2an di sms, dan itu artinya, niat gw kesampaian!!) harus segera di eksekusi nih pikir gw.., si target udah meninggalkan sinyal, bahwa dia mau..! ajakan ketemuan pun dilontarkan.. dan tanpa peru menunggu lama, langsung dibalas dengan detail t4 penjemputan, jam dijemput dan kita akan kemana!! bayangkan kekuatan sms!!

day 3.

waktu untuk ketemuan,.. koordinasi tetap dilakukan, rayuan tetap dijalankan, semakin panas mungkin, sehingga waktu ketemua serasa lama banget.., pengen sekera menuntaskan rasa penasaran itu. hahahaha... bukan main...!
akhrinya waktu memerintahkan gw untuk segera menuju ke tkp, dan.. jrennng.....si target udah gak sabar.., kita bersua aja dimobil.., kemudian jalan ke lokasi mangkal. Dimobil, kita mulai saling mengenal secara nyata, sedikit mengungkit sms dan.. akhirnya... tiba di t4 mangkal..., berhubung status target ini adalah "ganda" dan gw "tunggal" maka tidak mungkin kami muncul di t4 umum, makanya mobil menjadi ajang saling mengenal. kisah di dalam mobil hanya akan menjadi dokumentasi pribadi, tidak untuk disebarluaskan. hahahahaha,
setelah selesai, kita pisahan, dan tetap saling merayu di sms, selama beberapa waktu.

gila.. hanya 3 hari waktu yang dibutuhkan, dan itu gw pikir singkat, mengingat tingkat kesulitan dan status dari objek penelitian gw. dan dalam hal ini, gw dijadikan objek selingkuh sama si tante. gw nggak selingkuh, wong gw belum nikah!

akhirnya gw sampai pada kesimpulan, setiap orang (pria dan wanita) memiliki bakat untuk menjadi nakal dan lepas kendali, tinggal bagaimana kita bisa mengorek, dan membuat bakat itu diledakkan oleh mereka.

kejadian demi kejadian membuat pengetahuan gw tentang percintaan semakin banyak dan sampai pada kesimpulan bahwa akal dan pikiran menentukan arahnya perasaan ini.., apakah itu cinta, simpati, iba atau hanya nafsu yang berbicara...,

Nafsu yang dibungkus oleh cinta, modus operandi laki-laki dibumi ini.
kekaguman akan mengiring kita ke arah Simpati dan berbuah cinta yang akhirnya kita tidak akan peduli dengan kenyataan, bahwa Kekaguman kepada seseorang (secara berlebihan) mengakibatkan sesuatu yang tidak baik.
iba akan mengiring kita pada perbuatan yang cenderung memanfaatkan perasaan iba itu.

soal manifestasi dari pernyataan gw diatas.., di amati ajah kisa cinta kita masing-masing...
hehehehehe

sepakat..??

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Setubuh... Eh salah, Setujuuuuu...! =D

Hmmm, diawali dengan bereksperimen ya. Asik juga, tuh. Tapi sayangnya gue ga bereksperimen, karena tidak bereksperimenpun kesempatan itu datang sendiri, he he he.

Entah CinLok, entah sering berkomunikasi, entah simpati, hal tersebut mengalir sendirinya.

Diakui memang jadi ada perasaan, bukan sekedar nafsu atau iba. Dengan ada perasaan tersebut, gue malah makin menghargai sï "ganda" dan keluarganya, sehingga tidak sampai hati karena gue pernah merasakan,menjadi korban dan saksi hidup perselingkuhan yang menyebabkan gue tumbuh dikeluarga broken home.

Buat gue, perselingkuhan merupakan ilmu dan pengalaman hidup yang berharga dan mahal harganya. Jadi, pintar-pintar ambil nilai positif yang ada di dalamnya.

chandrakula mengatakan...

yuhuuuu..., mantaps tuhhh...

kemampuan mengendalikan dan menyadarkan diri nya tinggi euyy...

soal terlarut dengan perasaan yang tumbuh dalam setiap kesempatan, itu lumrah,.. kita, manusia, berinteraksi dengan yang lain, tertarik ke lawan jenis dari interaksi itu, wajar.. manusiawi sekali!! jadi.., jangan mengekang perasaan yang ada. tapi kendalikan dan sadarkan...

chandrakula mengatakan...

ohhh,... tanbahan...,

dari keisengan gw, gw bisa kencan ma cewek rusia, dia datang ke indo, untuk menemui gw.., dia masih "single" ato "double" gak jelas.., yang pasti gw harus berbahasa inggris 24 jam dalam seminggu..., dari pagi sampe pagi...

pengalaman yang lain lagi....

Anonim mengatakan...

Wew, nice story, tuh. Boleh-boleh tuh, disharinglah pengalamannya, he he he.

Wah, kalau gue sih memang ga didasari iseng atau bereksperimen.
Kebetulan gue memang pecinta laki-laki cerdas dan mature, dan kalau di Jakarta atau Bandung yang cerdas dan mature itu mayoritas sudah "ganda", ha ha ha.

Jadi, ya gitu, deh. He he he... :)

Anonim mengatakan...

emang di Manado udah sedemikian bebas ya??? ada teman gw (orang Manado asli yg merantau), yg gk hubungan lg sm istrinya gara2 gk cinta lg..jd punya anak gara2 "MBA".
apa gk takut sm masa depan anaknya lg??
trus gk jadi bahan omongan sekampung??