Tentang Manado...

Manado,... jika ditanyakan kepada orang-orang, kira-kira yang timbul di pikiran nya ketika mendengar kata manado,

1. bagi divers : Bunaken
2. bagi lelaki genit : Gudang nya wanita
3. bagi pecinta kuliner : Bubur manado
4. dan lain-lain.....

kalo menurut gw, manado itu :
1. Kotanya para hedonis, hampir seluruh mahasiswa yang kuliah di manado, semuanya suka banget dugem, entah itu (secara materi) orang mampu atau tidak mampu, jika dia mampu, yahh,.. nyantai aja ke tempat dugem, jika dia kurang mampu, maka akan berusaha, dan jika dia pria, pasti akan mengorbankan dana buat kuliahnya untuk memenuhi kebutuhan dugemnya atau nebeng sama yang mampu, jika dia wanita, bisa nunggu malam ladies night, masuk gratis, setelah di dalam, melihat situasi, kalo ada temen, nebeng, kalo nggak,.. yahh... (maaf) mendagangkan tubuhnya!!! dan menurut beberapa teman gw yang hobi gituan, ketika mereka ke manado, dan ke tempat dugem, untuk ngedapetin cewek manado, gampang banget... jika mau membayar untuk tubuh, seperti bisnis, jika deal, meluncur lah ke hotel, jika mau gratisan, tinggal deketin, ajak ngobrol, dan obrolan pun berlanjut ke kamar-kamar hotel. jangan kaget, jika orang dari luar sulawesi utara, ketika datang ke manado untuk dinas, atau malah di tempatkan di manado, pasti terhanyut dengan gaya hidup seperti ini.., jika masih single, bakal menghambur2kan duit untuk menggaet wanita, (dan mayoritas cewek manado doyan dengan jenis pria seperti ini), jika dia sudah berkeluarga, diusahakan agar keluarganya gak ikut ke manado, dan dia akan memacari gadis manado (status simpanan, hehehehe) dan sekali lagi maaf, mayoritas orang manado, suka gaya hidup penuh kebebasan, jadi... bayangkan sendiri hebohnya!

2. Gengsi tinggi!!, ada semboyan "biar kalah nasi, yang penting jangan kala aksi" wahhh..., hebat... biar lu lapar.. yang penting jangan kala gaya!! biar perut melilit, penampilan harus ngejreng!! waduhh..., kenapa bisa bangga dengan semboyan ini? waktu sekolah, seingat gw, dikompleks gw itu, anak muda yang kuliah, hanya 1 orang!! trus anak muda yang lain? mereka kerja jadi kuli bangunan, ngikut bapak nya! di gaji harian, gajian seminggu sekali, pada hari sabtu gajian, malam minggu, di isi dengan minuman keras, Cap Tikus..!! bapak-anak duduk minum semeja!!!

3. Religius tapi tidak religius, kenapa seperti itu? karena, orang manado, doyan mengadakan acara ibadah, tapi nilai religius selesai acara ibadah (apapun ibadahnya) langsung ditinggalkan dan memasuki gaya hidup penuh kebebasan!! coba jalan ke kost-kostan, lu bakal nemuin para mahasiswa-mahasiswi yang tinggal seatap, sekamar, (istilah temen gw, Buffalo meeting, hehehe) kumpul kebo, untuk menghemat biaya kamar alasannya,... jika putus hubungan dengan pria/wanita temen kumpulnya? yahh... cari lagi yang lain untuk hidup bareng! free sex, udah jadi santapan sehari-hari..., tidak ada beban ketika hilang keperawanan, karena apa, bisa menemukan lagi pasangan yang mau menampung, kapan berakhir hidup seperti itu? jika si wanita Hamil, dan pria terakhir yang bersamanya, akan menikahinya, dan siklus hidup pun terus berlanjut ke anak-anak nya. Jika ada nikah massal, maka pasangan kumpul kebo (rata-rata sudah hidup bersama diatas 5 tahun) akan mendaftarkan diri, dan jumlah nya ratusan kawan!!!

4. Konsumtif, mungkin bisa dikaitkan dengan gengsi mereka, Sulawesi Utara pada umumnya, perputaran duit akan lebih besar jika memasuki perayaan hari besar agama, (natal, Idul fitri) dan momen-momen yang tidak resmi tapi sudah menjadi budaya (pengucapan, lebaran ketupat). Belanja masyarakat untuk menjamu rekan mereka sangat tinggi, Daging, beras, ikan, sayur, minuman, bumbu dapur, bisa berjuta-juta perkepala keluarga!! nggak percaya? coba tanya ke Bank Indonesia manado, inflasi di manado di tentukan oleh apa? maka mereka akan menjawab sambil geleng-geleng kepala : CABE!! hahahahaha,.... harga cabe pada saat seperti itu, akan melambung, harga tertinggi untuk lebaran barusan, 80.000/kg! dan masyarakat Sulawesi Utara, doyan makan yang pedas-pedas, kalo cabe mahal, mereka tetap akan membeli!! makanan tak pedas, mirip kopi tanpa gula!! tidak enak, tidak moy.., tidak Seks (ini istilah gw, hahahaha).
tempat perbelanjaan dimanado akan mengalami lonjakan penjualan disaat hari-hari besar keagamaan, diluar itu, mall hanya di isi orang yang jalan-jalan window shoping. tanya deh ma pengusaha toko di manado.

masih banyak lagi..., tapi itu yang menurut gw yang paling utama, itu semua yang membuat manado diminati banyak orang, menjadi salah satu kota yang wajib dikunjungi bagi pelancong...,
bukan mau meremehkan wanita manado, tapi tingkah mereka yang membuat mereka menjadi bahan perbincangan...,

masih ada yang lain? ayo ditambahin.., versi lu sendiri... hehehe